Bandara Hang Nadim Terbaik Dalam Audit Tahap II
Bandara Hang Nadim Batam ditetapkan sebagai bandara udara terbaik dari aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan. Hasil audit tahap kedua yang dilakukan Departemen Perhubungan tersebut dilakukan terhadap lima bandara.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Budhi M Suyitno mengatakan, Bandara Hang Nadim dinilai memenuhi 93% dari total aspek yang dinilai. “Hanya 7% yang tidak memenuhi,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, di Jakarta, Kamis (31/1).
Penilaian berdasarkan 83 obyek yang menjadi parameter yang disyaratkan Dephub. Dalam audit tahap dua yang dilakukan dalam kurun waktu Oktober sampai November 2007, hasil penilaian empat bandara lainnya berturut-turut adalah Bandara Sam Ratulangi (Manado), Minangkabau (Padang Pariaman), Adisutjipto (Yogyakarta), dan Supadio (Pontianak).
Pada penilaian tahap I sebelumnya, Budhi mengatakan objek audit yang dinilai memenuhi regulasi tetapi masih dengan catatan akan diberi waktu tiga bulan untuk melengkapi sesuai persyaratan.
“Dan jika dalam waktu yang ditentukan non compliances tidak bisa dipenuhi, bandara yang bersangkutan akan di-down grade,” tambahnya.
Sanksi lainnya, Dephub akan mempertimbangkan penyesuaian pungutan pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U). Selain itu, tidak tertutup kemungkinan sanksi akan diberikan langsung kepada personal, seperti air traffic controller (ATC), keamanan, dan teknisi.
Audit terhadap bandara dilakukan terkait banyaknya kecelakaan pada dunia penerbangan nasional. Budhi berharap, audit tersebut dapat menjadi tolok ukur standardisasi pemenuhan regulasi baik secara nasional maupun internasional.
Menurut Budhi, kewenangan untuk memberi sanksi ke bandara terbatas kecuali kepada bandara yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis Departemen Perhubungan. Saat ini ada 57 bandara yang mendapat sertifikat operasi yakni 13 bandara PT Angkasa Pura I, 10 bandara PT Angkasa Pura II, 30 bandara UPT Ditjen Perhubungan Udara, 1 bandara Otorita Batam, dan 3 bandara khusus.
Audit tahap tiga rencananya akan dilakukan atas Bandara Sentani (Jayapura), Fatmawati (Bengkulu), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Jalaludin (Gorontalo), dan Juwata (Tarakan)
saya sangat bahagia dengan bandara hang nadim,karna telah menjadi bandara terbaik d tahun ini.
saya harap tahun yg akan datang bisa meraih kembali,menjadi bandara terbaik;by andre
kami meminta agar bandra hang nadim segera mengadakan bus,karena saat ini taxi terlalu mahal…
kami cukup keberatan,karena terpaksa kami harus naik taxi dengan tarif yg terlalu mahal..terima kasih:andre.y
saya rasa wajar donk tarif taxi bandara itu mahal, soalnya kan yang turun dari langit. kalau mau murah kenapa tidak pakai kapal laut aja. kan semuanya pada murah. dan gak di bandara hang nadim aja tarif taxinya yang mahal, tapi dibandara lain malah ada yang lebih mahal dari pada tarif taxi di hang nadim.
Kok bisa terbaik ya?? Sebagai pengguna airport Hang Nadim saya merasa msh byk kekurangan dlm hal service. Kamar mandi mnrt sy msh kurang ok. Tempat menunggu untuk pengantar & penjemput jg kurang sehingga pd saat2 ramai, pintu kedatangan & keberangkatan sangat padat & orang2 pd duduk di lantai. Apalagi parkir-nya. Byk skali mobil yg parkir sembarangan di sekitar pintu keberangkatan & kedatangan shingga lalu lintas mnd macet & semrawut walaupun sdah diberi tanda dilarang parkir. Seharusnya pihak bandara langsung sj memberi tindakan tegas kpd pihak2 yg melanggar sprti menilang/ memberi denda. Karena kondisi tsb sgt mengganggu pengguna bandara lainnya.
benar ngak menjadi bandara terbaik…..
he….
benar ngak menjadi bandara terbaik ….
he…he….
Aduhhh udah deh…
Gak usah cari kekurangannya deh mbak putri..
udah jelas2 diTulis “Hang Nadim Menjadi Bandara Terbaik”.
apa lagi sih kamar mandi kurang ok,tempat tnggu kurang lah
bacrit…