Dampak Erupsi Merapi, Bandara Adisutjipto Ditutup Sampai 20 Nopember
Kementerian Perhubungan terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Dari hasil pengamatan tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara memutuskan penutupan Bandara Adisujipto Yogyakarta akan diperpanjang hingga 20 November sampai pukul 18.00 WIB.
Penegasan mengenai hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S. Gumay di Kementerian Perhubungan kepada wartawan di Jakarta pada Senin (15/11). Menurut Herry dengan diperpanjangnya penutupan ini telah dikeluarkan Notam (Notice to Airmen) baru menggantikan Notam Nomor B1970 yang habis masa berlakunya hari ini Senin 15/11pukul 18.00 WIB.
Perpanjangan penutupan Bandara Adisutjipto ini diambil karena erupsi Gunung Merapi masih tinggi dengan arah angin yang cenderung bertiup ke arah barat dan selatan. Hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Geologi dalam bentuk berita singkat evaluasi aktifitas Gunung Merapi tanggal 15 November 2010 pukul 06.00 WIB. Selain itu diperoleh pula data dari BMKG berupa SIGMET (Significant Meteorological Information) tanggal 15 November 2010 pukul 07.00 WIB, dan penerbitan ASTHAM dari VAAC (Volcanic Ash Advisory Centres) Darwin pukul 07.00 WIB, yang ikut memperkuat perlunya penutupan diperpanjang.
Dengan masih adanya semburan debu Merapi di atas Jawa Tengah dikhawatirkan mengganggu jalur penerbangan dari dan ke bandara Adisutjipto Yogyakarta. Herry juga menambahkan bahwa keputusan perpanjangan penutuupan bandara ini sudah berdasarkan kesepakatan bersama dengan pihak maskapai. “Kami sudah berkonsultasi dengan pihak airlines serta para pilot senior dan prinsipnya mereka mendukung penutupan Bandara Adisutjipto,” pungkasnya.
Harry mengakui, dampak penutupan ini pasti akan mendatangkan kerugian. Tapi sekali lagi dia menegaskan, keselamatan penerbangan dan penumpang adalah hal yang utama.
Dia juga menyarankan kepada para pengunjung yang akan ke Yogya melalui jalur udara, ada baiknya mengalihkan ke Solo dan Semarang. Atas keputusan yang dibuat Kementerian Perhubungan tersebut, Harry juga berterima kasih pada pihak airlines yang telah memberikan dukungan.
Notam penutupan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta yang diberlakukan sejak 8 November lalu, sedianya berakhir pada petang nanti pukul 18.00 WIB. Pihak Bandara Adisutjipto yang berpatokan pada notam pun bersiap untuk membuka kembali penerbangan, apalagi secara visual, cuaca cerah dan bersahabat.
Namun dengan dikeluarkannya keputusan Ditjen Perhubungan Udara tentang perpanjangan notam ini, maka pembukaan Bandara Adisutjipto Yogya masih menunggu waktu lima hari lagi. Semoga aktivitas Merapi tidak lagi meningkat, sehingga udara bersih dari debu vulkanik dan tidak mengganggu transportasi udara.