Pemerintah Bahas Penyelamatan Merpati Nusantara Airlines

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal dan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, membahas sejumlah opsi untuk menyelamatkan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) selaku perusahaan milik pemerintah. Dalam pertemuan itu, kedua menteri didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Budhi Mulyawan Suyitno, Direktur Utama Merpati Cucuk Suryo Suprojo, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Salah satu fokus pembahasan tersebut adalah meramu program penyelamatan untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia, antara lain mengagendakan penjualan saham strategis MNA.

Mengenai langkah penyelematan apa yang akan dilakukan, Sofyan mengatakan ada beberapa opsi yang akan dilakukan. Namun dia tidak mau mengungkapkan opsi-opsi tersebut dengan alasan akan dilaporkan dulu ke Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka menemui Wapres setelah pertemuan di gedung Dephub. Sebelumnya, di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat, Sofyan juga sempat mengungkapkan bahwa restrukturisasi Merpati membutuhkan tindakan drastis mengingat kesulitan keuangan yang diderita Merpati sudah terlalu berat.

Untuk diketahui, direksi baru Merpati telah berupaya keras memperbaiki kondisi keuangan perusahaan tersebut yang masih merugi, namun sejauh ini langkah yang dilakukan belum membuahkan hasil. Merpati sendiri telah merencanakan melepas 40 persen saham yang dikuasai pemerintah melalui penjualan langsung (direct placement), mulai pertengahan tahun ini. Opsi lainnya adalah mengajukan restrukturisasi utang agar bisa meningkatkan arus kas dari sebelumnya negatif menjadi positif. Salah satunya adalah utang kepada Bank Mandiri yang mencapai Rp192 miliar. Terkait dengan utang tersebut, Bank Mandiri sebelumnya berencana menggelar restrukturisasi kredit dengan skema pembayaran dan opsi pelepasan aset noninti (non-core asset) BUMN penerbangan itu.

Pada tahun ini, Merpati berencana menambah sedikitnya 15 unit pesawat jenis Boeing 737-300 dan 737-400 untuk memperkuat penetrasi pasar di dalam negeri dan regional. Jumlah pesawat yang ada saat ini masih dianggap belum memadai untuk memperkuat pasar dalam negeri dan pengembangan rute baru di regional Asean. Saat ini Merpati memiliki 37 pesawat dari berbagai tipe yakni 22 pesawat jet dan 15 jenis propelleruntuk melayani 174 rute penerbangan dipimpin oleh direktur utama baru.

Sumber : Dephub

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *