Boeing Dukung STPI Curug Dalam Teknisi Penerbangan
Mengingat kebutuhan akan tenaga teknisi pesawat yang cukup tinggi, beberapa negara secara terbuka telah meminta tenaga penerbang dan teknisi pesawat dari Indonesia. Negara tersebut diantaranya adalah India, China, Malaysia, beberapa negara di kawasan Asia-Afrika serta sejumlah negara lain di dalam dan luar kawasan Asia. Bahkan, menurut Kepala Badan Diklat Departemen Perhubungan Dedi Darmawan, saat ini beberapa negara di antaranya juga berinisiatif untuk mengirimkan para pemudanya untuk dididik sebagai tenaga penerbang andal di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).
Tingginya permintaan ini juga tidak lepas dari pengaruh lajunya industri penerbangan dunia. Hal ini terlihat dari data pertumbuhan penumpang dan pergerakan pesawat penupang dan barang secara nasional, regional maupun inetnasional pada lima tahun terakhir. Tahun 2007 jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 39 juta orang dan jumlah pergerakan pesawat terbang sekitar 483.179 pergerakan, atau meningkat hingga 300 dalam tujuh tahun degan pertumbuhan rata-rata 42,8 hingga 71,4 persen tahun.
Saat ini, konsentrasi utama STPI yang juga telah mengadopsi aturan-aturan yang dikeluarn ICAO dalam silabusnya, masih terfokus pada pendidikan penerbang dengan program studi penerbang, keselamatan penerbangan, teknik penerbangan dan manajemen penerbangan. Dengan akan digesernya format pendidikan, bukan berarti STPI akan mengurangi fokusnya dalam menyediakan tenaga-tenaga penerbang andal yang permintaannya juga begitu tinggi.
Tingginya minat terhadap lulusan sekolah yang berdiri sejak 1 Juni 1952 itu bukan tanpa alasan. Reputasi STPI yang telah mendunia juga telah menarik minat perusahan pembuat pesawat besar dunia seperti Boeing Industries. Boeing yang rupanya telah mendengar rencana pengembangan STPI tersebut, telah menawarkan kerja sama memberikan bantuan untuk tenaga instruktur teknisi pesawat. Mereka sudah datang ke STPI untuk menyatakan ketertarikannya bekerja sama.
Tak hanya Boeing, maskapai nasional Merpati Nusantara Arlines juga telah menyatakan kesanggupannya untuk mendukung program STPI dalam mengembangkan pendidikan maintenance tersebut. Yaitu dengan menyerahkan sejumlah pesawat-pesawatnya yang telah tidak laik terbang sebagai bahan praktikum para taruna STPI. Kita berharap besar, Indonesia melalui STPI bisa turut memberikan warna dominan pada industri penerbngan internasional.