Menguak Misteri Hilangnya Pesawat Adam Air – Bagian 1
Pada tanggal 1 Januari 2007 pesawat Adam Air jenis Boeing 737-400 PK-KKW dengan nomer penerbangan DHI 574 yang dikomandoi oleh Captain pilot R. A Widodo dengan Copilot Yoga bak hilang ditelan bumi. Pesawat berangkat dari bandara Juanda – Surabaya jam 12.58 WIB (08.58 UTC) itu dalam penerbangan nya melalui jalur W-32. Di pesawat tersebut mengangkut penumpang sebanyak 85 orang dewasa, 7 anak-anak, 4 bayi dan 6 orang awak pesawat. Pesawat itu mengalamai musibah di tek Majene Sulawesi Selatan sebelum tiba di bandara Sam Ratulangi Manado jam 16.15 WITA (08.15 UTC).
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hilangnya pesawat Adam Air tersebut baiklah kita lihat sejenak kronologis kejadiaannya melalui hubungan komunikasi antara pesawat tersebut dengan pemandu lalulintas udara (ATC) Ujung Pandang ACC.
-
Pada jam 14.12 WIB (06.12. UTC) pesawat Adam Air DHI 574 melakukan kontak pertama dengan Bali UTA saat pesawat melewati ketinggian 23.000 kaki menuju ketinggian 35.000 kaki. Pesawat telah terdeteksi oleh radar Ujung Pandang pada posisi poin KASOl. ATC memebrikan nstruksi kepada pesawat Adam Air untuk langsung menuju posisi poin DIOLA dan disetujui oleh pilot.
-
Pada jam 14.36 WITA (06.36 UTC) pesawat terlihat di radar pada radial 270 dengan jarak 192 dari MKS VOR dimana posisi pesawat keluar jalur yang telah diinstruksikan sebelumnya. Melihat kondisi tersebut ATC segera memebrikan instruksi ke pesawat Adam Air untuk kembali pada jalur yang yang telah diinstruksikan/disepakati sebelumnya, sehingga ATC mengkonfirmasikankembali kepada pilot. Hal itu dibenarkan oleh pilot karena ia sedang mendapat cross wind 74 knots dari arah kiri. Kemudian ATC menawarkan heading 070 untuk terbang kea rah poin DIOLA dan disetujui pilot.
-
Pada jam 14.58 WITA (06.58 UTC) pilot minta kepada ATC untuk memberitahukan dimana posisi sekarang. Dengan bantuan radar, ATC memberikan bahwa posisi pesawat pada radial 309 dengan jarak 120 NM dari MKS VOR yang dimengerti pilot. Selanjutnya…………………. Label Radar Track (pesawat hilang dari penginderaan radar). Upaya ATC untuk memanggil/mengadakan kontak berkali-kali dengan pesawat Adam Air baik melaluiradio frekuensi lain maupun minta bantuan pesawat lain seperti Garuda dan Merpati yang saat itu sedang melintas didaerah itu tapi tetap tidak ada jawaban.
-
Pada jam 15.16 WITA (07.16 UTC) pesawat Garuda dengan nomer penerbangan GA 603 berusaha mengadakan kontak dengan pesawat Adam Air namun tidak ada jawaban juga.
-
Pada jam 15.30 WITA (07.30 UTC) pesawat Lion Air dengan nomer penerbangan 777 berusaha mengadakan kontak dengaan pesawat Adam Air namun tidak ada jawaban. ATC juga berusaha menghubungi bandara-bandara sekitar yang dimungkinkan pesawat Adam Air akan mendarat disana, namun juga tidak ada informasi.
Bersambung bagian 2 langkah-langkah opeasional yang dilakukan ……………..
Catatan perjalanan sprtl..
*Desember 2006, tiba2 terasakan aura ‘kematian’ massal cukup kuat
*Akhir Desember 2006: TERtampakkan pesawat jatuh dilaut, sejumlah ‘isi’ pesawat berserakan dipermukaan laut.
*selama belum ditemukan keberadaan ‘pesawat’, sejumlah ‘sosok’ hadir.. baik dalam mimpi maupun penampakkan. Salah satunya yg masih ‘teringat’, seorang perempuan berwajah non pribumi.
Menimbulkan beban moral cukup ‘kuat’ bagi diri pribadi selama pesawat dalam pencaharian.
Para ‘sosok’ tak lagi ‘datang’ seusai SMS terakhir ke Metro TV.