Bandara Adisutjipto Ditutup Sampai 15 Nopember
Setelah beberapa kali dibuka dan ditutup akibat abu vulkanik Gunung Merapi, akhirnya Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub mengumumkan bahwa Bandara Adisutjipto Yogyakarta ditutup sampai dengan tanggal 15 Nopember. Keputusan tersebut diambil karena arah angin yang membawa abu vulkanik Gunung Merapi cenderung ke barat dan selatan.
Kalau kemarin pengumuman penutupan kan harian terus diperpanjang lagi , mulai hari ini Bandara Adisutjipto ditutup sampai tanggal 15 Nopember. Hal itu disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bhakti setelah penandatanganan MoU tentang informasi abu vulkanik antara Kemenhub, BMKG dan Kementerian ESDM di Hotel Nikko, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/11/2010).
Kita lihat dulu selama seminggu ini, kalau sudah memungkinkan kita buka kembali, kalau belum kita extend penutupannya seminggu lagi. Herry mengatakan, sebenarnya penutupan ini banyak mendapat tentangan. Namun demi keselamatan penerbangan, pemerintah tetap harus menutup bandara tersebut. Untuk kerugian, Herry menegaskan, pihaknya tidak berwenang menghitungnya. Ia mengatakan, keselamatan penerbangan di atas segalanya.
Kita tugasnya keselamatan penerbangan, mau rugi berapa saja kita tidak menghitung. Rugi atau tidak, yang penting selamat. Kalau kecelakaan kan lebih rugi lagi.
Herry menambahkan, informasi dari BMKG menunjukkan saat ini arah abu Merapi cenderung bergerak ke arah barat dan selatan, sehingga penerbangan ke Bandara Adisumarmo Solo masih aman. Bandara Ahmad Yani di Semarang juga dinyatakan masih aman.
Bandara Adisutjipto Yogyakarta ditutup berdasarkan NOTAM 1970/10. Ada 9 maskapai penerbangan domestik dari/ke Yogyakarta, di antaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Mandala Airline, Batavia Air, Sriwijaya Aior, AirAsia, dan Express Air.
Sedangkan penerbangan internasional ada 2 maskapai yaitu AirAsia dari/ke Kuala Lumpur dan Singapura dan Malaysia Air System (MAS) ke Kuala Lumpur. Sedangkan pesawat militer masih bisa beroperasi.