Beberapa Airlines Mulai Menurunkan Fuel Surcharger

Ditemui terpisah usai rapat dengar pendapat di DPR, Senin, Direktur Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan kesiapannya menuruti permintaan pemerintah untuk menurunkan fuel surcharge. ”Insya Allah, dalam 10 hari ke depan akan ada keputusan itu. Kita akan lihat dulu, apakah harga minyak atau avtur yang ditetapkan Pertamina itu stabil atau tidak. Kalau kami sih, siap-siap saja,” ujar Emirsyah Satar.

Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Pujobroto menambahkan, pada semester I tahun 2007, alokasi dana perusahaan untuk pembelian avtur sebesar hanya Rp 1,9 triliun. Sedangkan menginjak semester I 2008, kebutuhan avtur meningkat menjadi Rp 3,2 triliun. ”Dalam situasi normal, biaya avtur itu mencapai 20-25 persen dari total biaya, tapi kini sudah mencapai 40-45 persen,” paparnya.

Garuda Indonesia memulai untuk menaikkan fuel surcharge-nya pada 26 Mei 2008. Kenaikan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan harga BBM dunia yang sudah mencapai lebih dari 120 dollar AS per barel. Pada sektor domestik, yaitu penerbangan hingga satu jam, besaran fuel surcharge sebesar Rp 190 ribu. Sedangkan untuk penerbangan hingga dua jam Rp 230 ribu, dan penerbangan hingga tiga jam Rp 270 ribu. Sementara untuk penerbangan di atas tiga jam dikenakan fuel surcharge hingga Rp 310 ribu.

Sebelumnya, fuel surcharge sektor dometik adalah sampai satu jam terbang Rp 175 ribu, sampai dengan dua jam Rp 200 ribu, dan di atas dua jam Rp 225 ribu. Sedangkan untuk penerbangan internasional, Garuda menetapkan besaran fuel surcharge mulai 1 Juni 2008 sebesar tiga dollar AS per satu block hour dari fuel surcharge sebelumnya. Misalnya, untuk rute Jakarta-Singapura, yang sebelumnya USD 35 menjadi USD 39,5.

Selain Garuda, kesiapan untuk menurunkan biaya tambahan bahan bakar kepada penumpang juga disampaikan Sekretaris Perusahaan dan Humas Lion Air Hasyim Arsal Alhabsy. ”Kami siap turunkan (fuel surcharge) kapan saja. Jika Pertamina turunkan harga avtur 15 persen, kami juga siap turunkan sebesar itu,” katanya belum lama ini. Sayang, Hasyim tidak menyebutkan kapan penurunan fuel surcharge itu akan dilakukan perusahaannya.

Sementara itu, berdasarkan pemantauan, salah satu maskapai yang telah menurunkan fuel surharge-nya saat ini adalah Sriwijaya Air. Penurunan fuel surcharge oleh manajemen Sriwijaya Air akan diterapkan pada tiga kategori penerbangan. Yaitu pada penerbangan kurang dari satu jam, dari Rp 230 ribu diturunkan menjadi Rp 190.000. Kemudian untuk kategori satu hingga dua jam penerbangan, turun dari Rp 270.000 menjadi Rp 230.000. Sedangkan pada penerbangan lebih dari dua jam, turun dari Rp 310.000 menjadi Rp 270.000.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *